Koordinasi Lintas Sektor dalam Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di Kabupaten Sidoarjo
SIDOARJO - Dalam rangka mendukung Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19)di Kabupaten Sidoarjo serta meningkatkan pelayanan program Surveilans dalam kewaspadaan terhadap penyakit infeksi new emerging, Dinas Kesehatan Kab. Sidoarjo melaksanakan pertemuan Koordinasi Lintas Sektor dalam Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di Tingkat Kabupaten/Kota yang telah diselenggarakan Rabu, 28 September 2022 kemarin. Salah satu OPD yang menghadiri Koordinasi Lintas Sektor ini adalah BPBD Sidoarjo.
Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo yang menyampaikan tentang capaian serta apresiasi terkait penanganan Covid 19 di Kabupaten Sidoarjo. Kemudian penyampaian data capaian vaksinasi, yang mana untuk vaksin booster masih belum maksimal dengan capaian baru 30%. Kegiatan selanjutnya penyampaian materi dari dua narasumber yang berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Materi pertama tentang kewaspadaan terhadap penyakit hepatitis akut dan cacar monyet, sedangkan materi yang kedua tentang situasi terkini covid 19 menuju masa transisi pandemi ke endemi.
Kasus hepatitis akut dan cacar monyet di provinsi Jawa Timur untuk saat ini tergolong aman. Meskipun demikian tetap harus diwaspadai. Kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak usia kurang dari 16 tahun pernah ditemukan suspect di Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Blitar, Sedangkan untuk penyakit cacar monyet masih belum ada kasus di Provinsi Jawa Timur. Untuk Kondisi Covid-19 di Indonesia untuk saat ini sudah mengalami penurunan, 98% penduduk Indonesia sudah memiliki antibodi terhadap virus Covid-19. Untuk penentapan status pandemi ke endemi menunggu penetapan resmi dari WHO.
Diharapkannya dengan Pertemuan Koordinasi Lintas Sektor ini Kabupaten Sidoarjo semakin siap dan waspada terhadap Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19) serta kemungkinan penyakit infeksi new emerging.